Thứ Tư, 27 tháng 2, 2008

Sandra Dewi - Pose untuk majalah CitaCinta


Sandra Dewi memang lagi naik daun belakangan ini , sehabis pose-pose menantangnya di majalah FHM Indonesia edisi Feb 2008 , kembali dara cantik ini berpose dan menjadi cover dari majalah CitaCinta.

Tampil dengan mengenakan busana yg trendy , Sandra Dewi kelihatan semakin cantik saja ... be the best yah Sandra ... sukses untuk kamu.

Sandra Dewi - Model Majalah FHM Indonesia Februari 2008!

Ditengah kesibukan jadwal shooting yang cukup padat , acara on/off air , temu wawancara dan lain sebagainya , Sandra Dewi masih menyempatkan diri menjadi Model untuk Cover Majalah FHM ( majalah edisi khusus kaum pria ) edisi feb 2008.

Dalam pose-pose di majalah ini terlihat sangat sinkron dengan sosok idola yang sering tampil di layar kaca dimana Sandra Dewi dikenal sebagai sosok cewek dari desa yang lugu dan polos, di sini Sandra Dewi berani menampilkan belahan dadanya yang mulus dan memamerkan pahanya yang aduhai ...

Ketika beredar khabar bahwa gambar porno Sandra Dewi beredar di internet , saya hampir tidak percaya apakah mungkin Sandra akan melangkah terlalu jauh ... ternyata semua tidak benar dan puji Tuhan , Sandra masih the best saat ini , jangan pernah berubah menjadi sosok cewek kota yang vulgar yah non Sandra. luv you

Untuk melihat gambar berikutnya , silahkan click di read more






Thứ Ba, 26 tháng 2, 2008

Sandra Dewi - Profile di Friendster

Sandra Dewi semakin dikenal oleh banyak orang di industri hiburan tanah air. Wajah bintang baru ini tanpa kita sadari berseliweran di layar kaca. Karena Sandra sering sekali membintangi sinetron baik sinetron religi, cinta dan rumah tangga.

Dibalik kesibukannya, Sandra ternyata masih suka bermain internet. Bahkan wajahnya nongol disebuah situs kesayangan bernama Frienster. Seminggu sekali Sandra menyempatkan diri untuk mengunjungi situs tersebut karena Ia membuat profile sendiri. Saat Rileks.com menyapanya, mahasiswi London School jurusan Public Relations ini ternyata cepat dekat dengan siapa saja.


"Iseng aja mas memang saya suka main internet. Kan aku juga bikin profile di FS (sebutan Friendster). Siapa saja boleh jadi temanku disitu," ujarnya. Selain iseng, profile dibuat menurutnya karena ingin berteman dengan siapa saja termasuk dari seluruh penjuru dunia.

Namun disinggung apakah situs tersebut sebagai ajang mencari jodoh, karena diketahui sampai saat ini Ia masih jomblo alias tanpa pacar. "Saya yakin suatu hari nanti, Tuhan pasti ngasih jodoh terbaik buat saya," jawab pehoby makan, belanja dan nonton ini, simpel.

Rupannya hingga kini masih jomblo karena Sandra punya sifat susah jatuh cinta. Namun sekali jatuh cinta, Ia bisa sangat dalem mencintai seseorang. Yah mungkin punya sifat sangat setia untuk pasangannya.

Untuk saat ini Ia lebih memikirkan karirnya sebagai selebritis. Dan soal jodoh Sandra tidak ngoyo untuk mendapatkannya. Apalagi Sandra ternyata lebih suka pacar yang lebih tua. Kenapa? "Karena aku orangnya ingin selalu dimanjain," pungkasnya.

Untuk melihat profile Friendster nya Sandra dewi , anda bisa kunjungi halaman ini.


Sandra Dewi - Makin Pintar dan Ngetop Karena Sinetron

Walau harus berperan sebagai seorang pembantu rumahtangga, artis pendatang baru, Sandra Dewi mengaku cukup puas dan senang berperan sebagai Indah dalam sinetron pertamanya di Cinta Indah.

"Kalau ditanya kepuasan, sangat puas.... Soalnya main sinetron di televisi sebenarnya cita-cita aku sejak kecil. Kalau disuruh milih, aku pilih main di sinetron ketimbang di layar lebar," tegas pemeran dokter Lila dalam film Quickie Exspress ini.

Sandra Dewi memang memiliki alasan tersendiri kenapa dirinya punya pilihan tersebut. Sebagai anak daerah, bagi Sandra Dewi, menjadi artis sinetron adalah suatu hal yang luar biasa. Kok bisa ?

"Aku ini dasarnya anak yang kurang pede. Di kampung halamanku,Pangkal Pinang, yang dibilang artis adalah orang yang bisa masuk televisi. Berhubung di tempat tinggalku itu sangat minim dengan tempat hiburan. Jadi, siapa saja yang bisa masuk televisi itu yang dibilang artis dan sukses," katanya memaparkan kepada rileks.com di lokasi syuting Cinta Indah, di bilangan Duren Sawit Jakarta Timur, Rabu, 30/1-2008.

Dan cita-cita serta keinginan Sandra Dewi akhirnya terkabulkan lewat Cinta Indah. Terlebih sinetron yang kini tayang di SCTV tersebut menduduki peringkat teratas berdasarkan riset AGB Nielsen.

Dan Sandra pun tidak main-main dalam menunjukan eksistensi karirnya di dunia akting. Agar mampu menyelami karakter yang sedang di mainkan, Sandra pun siap menerima kritik dan sindiran.

Salah satu kritik dan sindiran yang kerap terdengar di telinganya adalah protes penonton yang menganggap dirinya terlalu cantik untuk menjadi seorang pembantu.


"Pembantu kok cakep bener sih....! Apa ada ya pembantu yang cakep dan kulitnya bersih gitu," elaknya sambil tersenyum.

Baju daster atau kaus lusuh yang aku pakai, lanjutnya, tidak bisa menipu mata penonton. Akhirnya aku akalin dengan make up saja.

"Aku pakai shading biar kulitku nggak terlalu kelihatan putih dan penampilanku akhirnya terkesan lusuh," ujar dara kelahiran Bangka Belitung, 8 Agustus 1983.

Sebagai pendatang baru, Sandra mengaku kewalahan dengan jadwal sinetron kejar tayang yang harus dihadapinya. Dalam sehari, minimal, dia harus melakukan 30 kali pengambilan gambar.

"Jangankan pacaran, waktu untuk teman dan keluarga aja aku nggak punya. Habis harus syuting kejar tayang mulai sore sampai subuh," ujarnya.

Istirahat cukup pun tidak bisa dimilikinya. Makanya ketika kesempatan untuk `break` ada Sandra biasa memanfaatkan waktunya untuk tidur.

"Kalau nggak makan, ya tidur. Begitu terus. Biar kondisi badan nggak drop. Soalnya, pas pulang syuting, belum tentu aku bisa langsung istirahat," ujar gadis yang baru-baru ini foto seksinya sempat menghiasi salah satu majalah khusus lelaki itu.

Kendati repot, Sandra mengakui kesibukannya saat ini dipergunakan sebagai momen untuk belajar. Dan hasilnya sudah kelihatan. Sandra mengaku kini lebih terampil dan pandai dalam berakting serta menyelami karakter yang dibebankan kepadanya.

"Sekarang, baca skenario nggak perlu lama-lama. Yang penting sudah mengerti karakternya seperti apa," tuturnya.

Yang pasti, kata Sandra, dirinya hingga saat ini mengaku sangat puas dengan ketenaran yang dimilikinya dalam sinetron Cinta Indah.

"Selain membuat aku makin pintar, Cinta Indah juga membuat aku ngetop, dan ini setimpal dengan waktu yang telah aku lakukan,"pungkasnya.

Post by : Lily

Sandra dewi - Pacaran dengan Gading Marten ?

Setelah putus dengan Astrid Tiar dan Renny Sutiyoso, Gading Marten sedang dekat dengan artis cantik Sandra Dewi. Gading dan Dewi terlihat akrab. Keduanya juga seolah telah mengenal satu sama lain sejak lama.

"Kedekatan Gading dengan Sandra Dewi memang sudah terjalin selama 1 tahun. Tapi ...eiit..jangan disalah artikan, baik Gading maupun Sandra mengaku mereka telah menjalin persahabatan sejak lama. Kedekatan mereka bermula ketika Gading dan Sandra mengisi sebuah acara."

Sosok Gading yang di cap sebagai 'Playboy' ternyata tak membuat persahabatan mereka mengarah pada hubungan asmara. Dua insan ini memang terlihat sebagai sahabat sejati. Persahabatan yang telah mereka jalin membuat Gading dan Sandra sering buka-buka jika bercerita tentang masalah yang tengah pribadi masing-masing.

Sandra Dewi - Belum laku juga

Sulit dipercaya kalau tak satu pun pria mendekati cewek secantik Sandra Dewi. Tapi itulah pengakuannya. Yang ada, artis pendatang baru ini dikagumi ibu-ibu dan anak kecil.

‘’Yang pendekatan sama aku nggak ada. Aku memang belum laku sampai sekarang. Cuma ibu-ibu dan anak ke­cil. Kalau cowok malah nggak ada,’’ katanya.

Sudah tiga tahun, Sandra lowong. Gadis kelahiran Bangka, 8 Agustus 1983 ini lebih senang berkumpul ber­sama keluarga. Maklum, jika punya pacar bisa-bisa per­hatian­nya terbagi dua.

‘’Aku terlalu sayang sama keluarga. Kalau punya pacar, hari-hari saya lebih banyak sama pacar daripada keluarga. Jadi untuk saat ini saya ingin bersama keluarga dulu,’’ kata artis yang baru-baru ini berpose seksi buat sebuah majalah pria.

Saking sayangnya, dalam waktu dekat Sandra akan membawa kedua orangtuanya jalan-jalan keluar negeri. Malah, dia membebaskan ayah dan ibunya untuk memilih tempat yang mau dikunjungi.

‘’Mereka pilih ke mana aku ikutin. Kalau pilih ke Bangka pun nggak apa,’’ tukas bintang Quickie Express ini. Sandra juga merasa bersalah karena akhir-akhir ini sibuk syuting sehingga waktu buat keluarga makin sedikit

Sandra Dewi - Sulit jatuh cinta

Sandra Dewi ternyata merupakan sosok yang sulit jatuh cinta. Ia mengungkapkan hanya ingin berpacaran 3 kali saja sepanjang hidupnya.

"Aku ini termasuk cewek yang kurang beruntung dalam urusan bercinta, aku nih udah 3 atau 4 tahun terakhir jadi jomblo. Soalnya aku ini termasuk sulit jatuh cinta," ungkap Sandra sembari tersipu malu.

Dara cantik yang disebut-sebut mirip Dian Sastrowardoyo itu menambahkan, pria yang menjadi kekasih pertamanya tak lain adalah tetangganya saat masih berdomisili di Pangkal Pinang, Bangka Belitung.

"Pacar pertamaku dulu tetangga sendiri, dulu kita pacaran kayak anak kecil deh, surat-suratan aja atau ketemuan di gereja. Tapi kalau di gereja kita nggak pernah duduk bareng, duduknya jauhan. Pokoknya pacarannya katro banget deh, namanya anak kampung" ujarnya seraya tertawa.

Cinta pertama Sandra dengan sang mantan pacar harus berakhir di tahun 2001 lalu ketika dirinya kuliah di Jakarta dan pria tersebut memilih kuliah di luar negeri.

Ciuman dengan Tora Sudiro

Terus terang Sandra amat senang berkerja di film perdananya ( Quickie Express ) apalagi bisa bermain bersama idolanya, Tora Sudiro. Sandra menilai Tora sebagai pria yang baik dan banyak memberi keyakinan kepada dirinya untuk bisa berhasil memainkan tokoh Lila, anak konglomerat yang jatuh cinta kepada Jojo, peran yang dimainkan Tora. Yang mengejutkan buat Sandra selama syuting, adalah saat ia berciuman dengan Tora.

Bagaimana rasanya ketika berakting ciuman dengan Tora Sudiro ? ketika ditanya
Sandra Dewi hanya tersenyum tersipu dan pipinya memerah menambah kecantikan di Gadis yang mengaku pemalu ini.

“Pas adegan ciuman aku enggak percaya. Aku pikir, aku dikerjain, sebab adegan itu tak ada di skenario. Pas dibilang action, aku malah diam aja dan bengong,” cerita Sandra yang mengaku sudah lama men-jomblo. Meski memuji Tora sebagai pria yang ganteng, Sandra menghormati lawan mainnya itu sebagai pria beristri.

“Enggak mungkinlah aku punya hubungan dengan dia. Aku yakin Tuhan akan kasih jodoh yang terbaik buatku, dan sekarang masih dalam proses,” kata Sandra.

Sandra Dewi - Gemar Santap Hewan Liar

Ini sisi lain dari artis cantik Sandra Dewi. Perempuan kelahiran Pangkal Pinang, Bangka Belitung 8 Agustus 1983 itu mengaku menjadikan daging ular dan monyet sebagai santapan sehari-hari.

"Di Bangka Belitung kan masih banyak hutan, masih banyak hewan liar. Nah pamanku itu kan seneng memburu hewan liar di hutan, jadi kalau pulang selalu bawa ular, monyet atau rusa buat dimakan. Enak kok beneran, cobain aja deh, rasanya kayak daging biasa sih," jelas Sandra saat ditemui di Jalan Selat Bali, Duren Sawit, Jakarta Timur, Kamis.

Agar lahap saat menyantap hewan-hewan liar hasil buruan pamannya, Sandra tentu tak menyantapnya mentah-mentah. "Biasanya sih mamaku yang masak dijadiin gulai atau disate," imbuhnya.


Kegemarannya memakan hewan-hewan liar tersebut sudah dilakoninya sejak kecil. Tak hanya dirinya saja, seluruh keluarga besarnya juga gemar menyantap ular dan monyet.

Selain gemar menyantap hewan liar, Sandra pun mengaku memiliki porsi makan yang besar. Saat sarapan misalnya, perempuan lulusan perguruan tinggi London School itu bisa melahap habis sepiring nasi dengan lauk pauk seperti ikan atau daging.

Bahkan ketika jam makan siang tiba, Sandra bisa menghabiskan 20 tusuk sate ayam lengkap dengan lontongnya serta semangkuk bakso. Walau ia memiliki nafsu makan yang besar, Sandra mengaku tak khawatir badannya menjadi melar.

Sandra Dewi - Wawancara dengan Tabloid Bintang

AWAN mendung menyelimuti ketika jam di dinding menunjuk angka 17.30 WIB. Setengah jam lagi dari jadwal yang ditetapkan, Sandra Dewi (24), gadis yang namanya sedang naik daun di jagad hiburan tanah air, datang ke kantor Bintang. Sepekan sebelumnya Sandra sempat mendadak membatalkan datang untuk pemotretan edisi Imlek dengan alasan rumahnya kebanjiran. Ya, beberapa hari terakhir Jakarta dan sekitarnya memang diguyur hujan lebat. Banjir terjadi di mana-mana. Lewat SMS yang dikirim 2 Februari lalu, Sandra minta maaf. “Aku benar-benar minta maaf dari dalam lubuk hatiku. Giliran sudah bisa foto, rumah dan jalanan malah kebanjiran,” begitu SMS-nya.

Akhirnya yang ditunggu datang juga. Mengenakan t-shirt hitam bertuliskan bling-bling merk LM For Hardware dipadu celana pendek ketat, Sandra turun dari mobil Avanza silver sambil menyapa Bintang dengan ramah. “Aku baru tidur satu jam, kelihatan capek, ya?” celetuk Sandra bertanya. Ngobrol dengan Sandra selalu seru, menyenangkan. Banyak yang diceritakan, mulai kehidupannya di daerah asalnya,Pangkalpinang, Bangka Belitung, didikan orangtuanya, jatuh bangun ketika pertama kali menginjakkan kaki di Jakarta, sampai kehidupan cintanya. Barangkali ada di antara Anda yang bertanya, siapa Sandra Dewi, sehingga ditampilkan di cover? Sandra Dewi memang bukan Christine Hakim atau Meriam Bellina, yang karyanya sudah tak perlu dipertanyakan lagi.

Sandra seorang pendatang baru di dunia akting tanah air. Beberapa FTV, satu layar lebar, dan satu sinetron stripping, telah ia bintangi. Memang bukan prestasi yang mencengangkan. Namun, banyak memang kelebihan yang dimiliki gadis kelahiran Pangkalpinang, Bangka Belitung, 8 Agustus 1983 ini, yang bisa membuat popularitasnya cepat menjulang. Selain ragawi yang ideal, tinggi 168 cm dan berat 48 kg, parasnya yang cantik alami dan menarik, kulitnya yang putih bersih, matanya yang bulat bening, bibirnya yang merekah indah, juga keramahan dan senyumannya itu. Itu baru tampilan luar. Soal bakat, jebolan London School of Public Relation ini bukan hanya bisa bergaya di depan kamera foto, tapi juga berakting dan menyanyi. Untuk urusan akting, cewek berpembawaan ceria ini pernah masuk nominasi pemeran pendukung utama dalam Festival Film Indonesia (Vidya) dua tahun lalu.

Debutnya di layar lebar lewat perannya sebagai Lila di Quickie Express juga mengundang decak. Sandra dinilai mampu menghidupkan karakter Lila dan mengimbangi akting para seniornya, seperti Tora Sudiro, Lukman Sardi dan Ira Maya Sopha. Pun begitu di sinetron Cinta Indah. Meski baru sekali bermain sinetron stripping, sulung dari tiga bersaudara ini bisa mengikuti ritme kerja yang tidak kenal waktu. Setiap hari Sandra mesti syuting mulai pukul 6 sore dan baru selesai sekitar pukul 12 siang keesokan harinya. Belum lagi kalau overtime. Jadwal Sandra makin padat lagi dengan syuting untuk iklan, klip, bintang tamu di acara off air dan on air, jumpa fans, pemotretan, dan wawancara media. “Susah banget ya cari uang, capek banget. Rontok badanku,” keluh pemilik nama lengkap Monica Nicholle Sandra Dewi Gunawan Basri ini.

Tapi, spirit Sandra untuk maju selalu terjaga dengan baik. Menurutnya, tidak akting sehari saja, jadi merasa aneh. “Aku sudah jatuh cinta sama akting,” cetus pengagum berat vokal penyanyi Shania Twain ini. Sebelum dikenal seperti sekarang, Sandra pernah bekerja sebagai public relation di salah satu perusahaan advertising di Jakarta. Sadar waktunya untuk kumpul bareng keluarga semakin sempit, Sandra selalu memanfaatkan kesempatan. Kadang mengajak adik-adiknya bergantian untuk menemani di lokasi syuting. Bagi Sandra, kebersamaan dalam keluarga sangat penting.

Demi keluarga dan membangun kariernya, sudah empat tahun terakhir ini Sandra rela menjomblo. Sandra mengaku, ia tidak pernah menutup mata dan selalu membuka hati untuk setiap cowok yang mendekati. Bahkan, kabarnya ada sejumlah artis cowok dan anak “orang penting” yang juga berusaha mencari simpati Sandra. Hanya saja, kata Sandra, ia belum kepikiran lagi untuk pacaran. “Aku ingin membahagiakan keluarga, terutama orangtua dulu. Sekarang aku lagi nggak mau dekat sama siapa-siapa,” katanya sembari tersenyum. Tapi saat ditanya soal menikah, Sandra menargetkan tiga tahun lagi. Kata Sandra, itu usia yang matang untuk berkeluarga. Hmmm, bagi cowok-cowok yang kepincut, jangan khawatir, sebab Sandra tidak mematok kriteria muluk untuk calon pendamping hidupnya.

“Aku ingin orang biasa saja yang setia, jujur, apa adanya, nggak jaim (jaga imej), dan takut sama Tuhan. Aku malah nggak suka cowok yang metropolis,” bilangnya. Sejauh ini, Sandra mengatur semua jadwal dan tetek bengek keperluannya sendiri, tanpa manajer. Padahal banyak manajemen artis yang berusaha mendekati. “Tapi aku nggak mau. Takutnya nanti, aku sudah ramah setengah mati sama orang, tapi yang banyakan gaya dan belagu malah manajernya,” ujar putri Gunawan Basri-Chatarina Erliani. Ya, Sandra memang bukan seperti kebanyakan artis pendatang baru lain. Ingin tahu lebih banyak, simak penuturannya.

Source: www.bintang-indonesia.com

Sandra Dewi - Hadapi Tantangan Rezeki Pun Berdatangan

Disalin ulang dari majalah rohani populer Bahana

bahanaWajah cantik. Tubuh proporsional ditunjang keramahan kian melengkapi Sandra Dewi memasuki ranah hiburan yang sarat persaingan. Tapi hal itu justru dilihatnya sebagai tantangan.

Sederetan iklan produk terkenal memajang Sandra Dewi (24) sebagai bintangnya. Operator seluler. Salah satu bank nasional terkenal. Produk-produk kecantikan kelas atas. Sosoknya memang terbilang baru, maka bila dalam waktu singkat ia sudah dipercaya, pastilah ada apa-apanya. Semuanya berawal dari satu peristiwa.


DEMI 50 JUTA

Niat awal ke Jakarta hanyalah menuntut ilmu, lain tidak. Di tengah kesibuk-an kuliah ia acap kali meminta uang. “Masalah anak kost. Uangnya sering habis tengah bulan,” Sandra beralasan.Tak enak hati lantaran sering telepon meminta uang, timbullah pikiran brilian. “Di jalan yang setiap hari aku lewati menuju kampus ada poster besar dengan tulisan ikutilah pemilihan Miss Enchanteur. Hadiahnya Rp50 juta. Aku tertantang dan mengincar hadiahnya,” jelasnya sambil tertawa lepas.

Sulung dari tiga bersaudara ini yakin kemenangan menjadi Miss produk kecantikan itu karena jawaban realistisnya. Ketika ditanya juri tentang motivasi mengikuti pemilihan itu, Sandra, begitu ia biasa dipanggil, menjawab, “Saya tertarik dengan hadiahnya, Rp50 juta. Saya ingin memperbanyak teman dan relasi,” kenang lulusan London School of Public Relations. Tak berhenti di situ. Selanjutnya kelahiran Bangka ini tertantang lagi mengikuti pemilihan duta pariwisata Jakarta Barat.

Kemenangan diraih, namun berbuntut banyaknya kegiatan yang harus dijalani. Sadar jadwalnya berubah dengan berbagai kesibukan, ia akhirnya pilih kuliah sebagai prioritas, “Bicara materi lumayan. Tapi dari awal aku nggak kepikiran masuk ke dunia hiburan. Niatnya kuliah dan belajar. Puji Tuhan, lulus kuliah baru aku mau serius dan dapat tawaran pula, pas banget, kan!?” ulasnya takjub.


MENAKLUKKAN TANTANGAN

bahanaSemua hal positif dan berdampak baik akan ditempuhnya. Itu merupakan tantangan. Dalam ‘adventure’ tantangannya itulah ia mencoba mengikuti pemilihan model majalah wanita ternama. Sandra yang saat itu pekerja kantoran pun “melamar”. Sekali lagi ia mengantongi kemenangan. Lewat kemenangannya ia bertemu dengan Nia Dinata. Sutradara yang sarat prestasi di jagad per filman semisal Arisanatau Janji Joni, yang juga diidolakan Sandra. Diam-diam cewek family minded ini ingin sekali bermain di film garapan Nia Dinata, namun ia malu untuk menyampaikan niatnya. “Aku suka karya-karya Teh Nia (Nia Dinata-red). Dan mau banget main di filmnya, tapi aku siapa?”

Begitu kemenangan di tangan. “Teh Nia yang jadi juri memberi selamat ke atas pang-gung dan bilang dia mau kasting aku. Aku hanya takjub melihat cara Tuhan yang ajaib. Dari situ aku belajar, kalau baik untuk aku pasti Tuhan kasih,” kisahnya berbunga-bunga mengingat kembali kenangan tahun lalu.Ketakjubannya masih berlanjut. Saat kasting untuk film, para “pesaingnya” bukan kelas teri, tapi para pemenang piala Citra dan sederet penghargaan lainnya. Takut? Pasti ada. Menyerah? Tidak sama sekali. “Di ruang tunggu kasting yang datang sempat membuat aku kaget. Aku juga doa. Terserah Tuhan,” jelasnya tanpa mau menyebut nama pemain film papan atas yang dimaksud.

Usai kasting, ia menaikkan doa. Keyakinannya terbukti, kalau baik pasti diberi Tuhan. “Permintaanku langsung dijawab. Aku sangat bersyukur. Aku lulus kasting dan diterima,” urai pemain film bergenre komedi romantis ini. Sebagai pemain yang baru meretas di dunia film, talent iklan sebuah bank nasional ini dengan mudahberadaptasi dan mengakrabi pekerjaan. Ia merasa diterima dengan baik. Kendati pemain senior, para lawan mainnya tak mengecilkan dirinya.Terlalu pagi untuk berpuas diri sekarang. Baginya apa yang dipercayakan Tuhan lewat sinetron, iklan, dan film merupakan buah dari keberaniannya menaklukkan apa yang dianggap orang sukar. “Aku suka tantangan. Waktu niat kuliah di Jakarta, orang di Bangka nggak tahu soal PR (Public Relation). apalagi London School. Tahunya hanya UI atau Trisakti. Karena itu ambil PR.”

Tantangan lain dalam karier di dunia hiburan yang baru dimulainya adalah rasa risih. Ia kerap meminta sutradara untuk mengizinkannya tidak memakai baju yang terlalu terbuka. Ini merupakan tantangan untuknya agar menempatkan rasa risih secara tepat. “Aku risih dengan pakaian yang terlalu terbuka. Sampai sekarang masih belajar untuk dealing dengan fashion yang terbuka asal jangan berlebihan.”

GAK PUNYA PRINSIP GAK HIDUP

Pemain sinetron Elang tayangan Indosiar ini sudah diajarkan keluarga mencintai Tuhan. Tak heran hari-hari SMP dan SMA-nya banyak diisi dengan kegiatan kerohanian. Mulai dari solis (menyanyikan ayat Mazmur Alkitab-red) sampai koor. Hijrah ke Jakarta, sibuk kuliah dan bekerja setelah lulus kuliah membuatnya kehilangan saat-saat indah pelayanan. “Sekarang jadwalku lumayan padat, tapi aku berusaha membagi waktu sebaik mungkin biar tetap bisa ikut koor.”

Putri pasangan Gunawan Basri dan Chatarina Erliani ini bersyukur sejak kecil diajarkan sayang pada Tuhan. “Tuhan Yesus itu baik, Dia yang menyayangi, melindungi kita. Jadi, kita harus sayang Tuhan Yesus. Kita ini anak Tuhan Yesus, coba kalau sudah besar anak kita tidak nurut sama orangtuanya pasti kecewa,” Sandra menirukan ucapan ibunya. Sayangnya pada Tuhan ditunjuk-kan dengan memantapkan iman bahwa semua yang terbaik dan menjadi bagiannya pasti akan diberikan Tuhan.

Sebaliknya sekeras apa pun usaha dan doa, tapi kalau permintaan itu bukan yang terbaik maka tak akan pernah jadi milik. “Satu kali aku punya permintaan, tapi tidak terkabul. Belakangan Tuhan perlihatkan, itu bukan yang terbaik untuk aku,” paparnya tanpa mau menjelaskan apa gerangan permintaannya itu. Pesan ibu terpatri kuat dalam lubuk hati, bahwa manusia tak akan pernah bisa membalas kasih Tuhan. Sebab itu Sandra tak jemu-jemu tetap memberikan yang terbaik dan tidak malu menjadi anak Tuhan dengan cara menjaga tubuh sebagai bait Allah. Di lokasi syuting ia terkenal anti dugem, rokok, dan minuman keras. “Aku bangga dengan imanku. Kalau pun diajak dugem aku pasti nolak dan lama-lama mereka ngerti. Untuk ini aku memang strict,” jawabnya.

Tak takut dianggap kuper atau dijauhi? Menjawabnya, bintang iklan produk kecantikan pemutih wajah ini mengatakan bahwa berteman dengan semua orang boleh saja, tapi harus punya prinsip. “Satu tahun di Jakarta sendirian, kalau tidak inget Tuhan dan tidak punya prinsip aku bisa merokok atau gila dugem. Itulah prinsip hidupku dan menjalankannya tidak ada masalah.” Tak ada kata menyesal atas iman dan prinsipnya. Yang terpenting adalah Tuhan sudah teramat sangat baik, tak mungkin ia “menjahati” Tuhan dengan menjadi orang yang tak tahu diri.

ANTARA HIDUP DAN MATI

Ngobrol banyak hal dengan Sandra selalu seru dan penuh keceriaan. Tak terkecuali tentang persepuluhan dan penghasilan. Dengan ringan ia menjawab, “Untuk berbagi, aku lihat dulu keluarga dan kerabat yang membutuhkan. Soal persepuluhan itu pasti! Kan masih ada sisa 90 persen. Jadi, persepuluhan itu ya harus.”

Soal keluarga, ada satu kisah tentang ayahnya yang bagi Sandra, kalau bukan karena Tuhan tak mungkin ayah menoleh padanya. Sandra yang berusia 11 tahun dan dua adiknya bermain di tepi muara yang banyak buaya, daerah tempat ayahnya bekerja. Adiknya hanya ingin mencuci kaki. Lantaran terpeleset terjatuhlah ia. Segera Sandra dan adik nomor duanya menolong. Bukannya dapat menarik sang adik, keduanya justru ikut terjatuh. “Anginnya sangat kencang. Maka minta tolong sekeras apa pun, kalau seseorang tidak melihat, tak akan tahu ada yang butuh pertolongan. Setelah berteriak sekuat mungkin, aku berdoa dalam hati. Badanku sudah tenggelam. Antara hidup dan mati. Gak tahu gimana Papaku melihat dan menolong. Setelah kami naik ke atas kami melihat buaya di muara itu.”


(Rumintar Silitonga, Daniel Grolius)

Sandra Dewi sang dewi cantik dari Babel

Dara cantik bernama asli Monica Nicholle Sandra Dewi Gunawan Basri dan keturunan campuran Palembang-Tionghoa-Sunda-Belanda ini mengawali karirnya melalui pemilihan Miss Enchanteur 2002 dan duta pariwisata Jakarta Barat.Tetapi saat itu Sandra Dewi lebih memilih untuk mengutamakan kuliahnya dulu di London School Of Public Relations.

Anak sulung dari pasangan Andreas Gunawan Basri dan Chatarina Erliani ini mulai terjun ke dunia entertainment saat mengikuti Fun Fearless Female Majalah Cosmopolitan 2006. Dalam festival tersebut, Sandra Dewi berhasil meraih gelar juara dua.

Kemenangan itu menjadi batu loncatan bagi Sandra, setelah salah satu juri ajang tersebut, Nia Dinata menawarinya untuk casting. Dara cantik kelahiran Pangkal Pinang 18 Agustus 1983 ini akhirnya lolos casting dan mendapat peran sebagai Lila, seorang dokter cantik dan pintar di dalam film Quickie Express dimana dalam film ini Sandra berpasangan dengan Tora Sudiro dan Aming.

Namanya semakin melejit di dalam industri hiburan berkat aktingnya yang berperan sebagai Indah dalam sinetron kejar tayang Cinta Indah yang disiarkan oleh stasiun SCTV. Dalam Sinetron ini Sandra Dewi berperan sebagai Indah sorang anak dari desa yang lugu yang pergi ke kota untuk memperbaiki perekonomian keluarganya , Indah akhirnya bekerja sebagai sorang pengasuh di rumah satu keluarga. Di keluarga tersebut, Ryan dan istrinya terpisah lantaran sang istri selingkuh. Hingga akhirnya Ryan mendapatkan Indah untuk mengasuh anak-anaknya. Baca sinopsys lengkapnya di SCTV - Cinta Indah

The beauty of Sandra Dewi